Kamis, 24 Juli 2014

Rabu, 23 Juli 2014

Pesan Menteri Kesehatan Jelang Mudik Lebaran 2014

Menkes mengharapkan agar  seluruh jajaran  kesehatan  yang bertugas dalam masa Arus Mudik Lebaran  agar selalu bekerja dan bertindak profesional serta mematuhi semua prosedur  teknis medis dan kesehatan masyarakat, termasuk aturan hukum. Selain itu, Menkes juga berharap segenap petugas yang memberikan pelayanan publik di sepanjang arus mudik untuk menyebarluaskan pesan mudik kepada para pemudik dan para pengemudi.


Pesan Menkes bagi para pengemudi transportasi umum yang memberikan pelayanan selama arus mudik Lebaran, yaitu: 
  1. Menyiapkan fisik dan mental yang prima; 
  2. Memeriksa kesehatan sebelum mengemudi; 
  3. Menghindari penggunaan obat perangsang, obat keras dan alkohol; 
  4. Istirahat mengemudi setiap 4 jam;
  5. Memanfaatkan Pos Kesehatan jika membutuhkannya; 
  6. Menyiapkan obat-obatan P3K dalam kendaraan; 
  7. Hati-hati mengemudi terutama pada saat cuaca buruk; dan  
  8. Disiplin dalam mengemudi dan mematuhi rambu lalu lintas.
Sementara itu, pesan Menkes kepada para pemudik, yaitu:
  1. Menyiapkan fisik yang prima; 
  2. Memeriksakan kesehatan sebelum perjalanan; 
  3. Membawa makanan dan minuman yang cukup untuk pejalanan;  
  4. Menyiapkan obat-obatan pribadi; 
  5. Istirahat  cukup dalam perjalanan; 
  6. Memanfaatkan pos kesehatan jika membutuhkan;  
  7. Mencuci tangan pakai sabun sebelum makan; 
  8. Membuang sampah pada tempatnya; 
  9. Tidak buang air kecil atau air besar sembarangan dan selalu menjaga kebersihan toilet umum;
  10. Mewaspadai tindak kejahatan pembiusan dengan menolak pemberian makanan dan minuman    orang tak dikenal. (Deden Herlan S)
Sumber : depkes.go.id


HEPATITIS,THINK AGAIN

Hari Hepatitis se-dunia diperingati pada tanggal 28 Juli setiap tahunnya dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat dunia tentang virus hepatitis dan penyakit yang disebabkannya. Pemilihan Tanggal 28 Juli sebagai Hari Hepatitis Dunia karena untuk menghormati ulang tahun Nobel Laureate Profesor Baruch Samuel Blumberg, sebagai penemu virus hepatitis B. 

Virus Hepatitis merupakan penyebab dari penyakit menular yang dikenal sebagai Hepatitis A, B, C, D, dan E yang mempengaruhi ratusan juta orang di seluruh dunia, menyebabkan penyakit hati akut dan kronis dan membunuh sekitar 1,4 juta orang setiap tahunnya. Tapi ironisnya hepatitis ini oleh sebagian besar masyarakat masih diabaikan bahkan tidak diketahui. Pada bulan April 2014, WHO mengeluarkan rekomendasi baru tentang pengobatan Hepatitis C. Pada bulan Mei, World Health Assembly delegasi dari 194 negara mengadopsi sebuah resolusi untuk meningkatkan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan hepatitis viral. Pada Hari Hepatitis Dunia, 28 Juli 2014, WHO dan mitra akan mendesak para pembuat kebijakan, petugas kesehatan dan masyarakat untuk 'Pikirkan lagi' tentang silent killer ini. Pada Hari Hepatitis Dunia ini memberikan kesempatan untuk fokus pada tindakan spesifik, seperti: - memperkuat pencegahan, skrining dan pengendalian virus hepatitis dan penyakit yang terkait; - meningkatkan cakupan vaksin hepatitis B dan integrasi vaksin ke dalam program imunisasi nasional; - mengkoordinasikan respon global untuk virus hepatitis 

Tentang Hepatitis 
Hepatitis adalah peradangan hati. Kondisi ini dapat sembuh sendiri atau dapat berkembang menjadi fibrosis (jaringan parut), sirosis atau kanker hati. Virus Hepatitis adalah penyebab paling umum dari hepatitis di dunia tetapi infeksi lain, zat beracun (misalnya alkohol, obat-obatan tertentu), dan penyakit autoimun juga dapat menyebabkan hepatitis. Ada 5 virus hepatitis utama, disebut sebagai tipe A, B, C, D dan E. ini 5 jenis menjadi perhatian terbesar karena beban penyakit dan kematian mereka menyebabkan dan potensi wabah dan penyebaran epidemi. Secara khusus, jenis B dan C menyebabkan penyakit kronis pada ratusan juta orang dan, adalah penyebab paling umum dari sirosis hati dan kanker. Hepatitis A dan E biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Hepatitis B, C dan D biasanya terjadi sebagai akibat dari kontak parenteral dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Mode umum penularan virus ini termasuk penerimaan darah atau produk darah yang terkontaminasi, prosedur medis invasif menggunakan peralatan yang terkontaminasi dan untuk transmisi hepatitis B dari ibu ke bayi saat lahir, dari anggota keluarga untuk anak, dan juga melalui kontak seksual. Infeksi akut dapat terjadi dengan terbatas atau tidak ada gejala, atau mungkin termasuk gejala seperti sakit kuning (menguningnya kulit dan mata), urin gelap, kelelahan ekstrim, mual, muntah dan sakit perut.

Para ilmuwan telah mengidentifikasi 5 virus hepatitis yang unik, yang diidentifikasi oleh huruf A, B, C, D, dan E. 

Hepatitis A virus (HAV) hadir dalam kotoran orang yang terinfeksi dan yang paling sering ditularkan melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. Praktik seks tertentu juga dapat menyebar HAV. Infeksi dalam banyak kasus-kasus ringan, dengan kebanyakan orang membuat pemulihan penuh dan sisa kebal dari infeksi HAV lebih lanjut. Namun, HAV infeksi juga bisa parah dan mengancam kehidupan. Kebanyakan orang di daerah dunia dengan sanitasi yang buruk telah terinfeksi virus ini. Vaksin yang aman dan efektif yang tersedia untuk mencegah HAV. 

Hepatitis B virus (HBV) ditularkan melalui kontak dengan darah infektif, air mani, dan cairan tubuh lainnya. HBV dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayi pada saat lahir atau dari anggota keluarga untuk bayi pada anak usia dini. Penularan juga dapat terjadi melalui transfusi darah dan produk darah yang terkontaminasi HBV, suntikan terkontaminasi selama prosedur medis, dan melalui penggunaan narkoba suntikan. HBV juga menimbulkan risiko bagi petugas kesehatan yang mengalami cedera tertusuk jarum secara tidak sengaja saat merawat pasien yang terinfeksi HBV-. Vaksin yang aman dan efektif yang tersedia untuk mencegah HBV. 

Virus hepatitis C (HCV) sebagian besar ditularkan melalui paparan infektif darah. Hal ini bisa terjadi melalui transfusi darah dan produk darah HCV-terkontaminasi, suntikan terkontaminasi selama prosedur medis, dan melalui penggunaan narkoba suntikan. Transmisi seksual juga mungkin. Tidak ada vaksin untuk HCV. 

Hepatitis D Virus (HDV) infeksi hanya terjadi pada mereka yang terinfeksi HBV. Infeksi ganda HDV dan HBV dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius dan hasil yang lebih buruk. Vaksin Hepatitis B memberikan perlindungan dari infeksi HDV. 

Hepatitis E virus (HEV) sebagian besar ditularkan melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. HEV merupakan penyebab umum dari wabah hepatitis di sebagian dunia dan semakin diakui sebagai penyebab penting penyakit di negara-negara berkembang. Vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi HEV telah dikembangkan tetapi tidak tersedia secara luas.  

Kesadaran
Sadar? Tidak menyadari? Hepatitis virus membunuh 1,5 juta orang di seluruh dunia setiap tahun. Itu orang sebanyak HIV / AIDS. Hepatitis: Pikirkan Lagi.  

Sadar? Tidak menyadari? Hepatitis virus merupakan penyebab utama kanker hati. Kanker hati adalah kanker pembunuh terbesar kedua. Hepatitis: Pikirkan Lagi.

Merasa baik-baik saja? Apakah Anda yakin? Gejala hepatitis virus sering pergi tanpa diketahui. Dapatkan diuji. Hepatitis: Pikirkan Lagi.  

Pencegahan  
Aman? Pada Risiko? Hepatitis virus dapat dihindari. Mengetahui risiko. Hepatitis: Pikirkan Lagi.  
Pengobatan Diobati? Diobati? Hepatitis virus dapat diobati. Semua orang layak kesempatan. Hepatitis: Pikirkan Lagi.  

Vaksinasi
Dilindungi? Rentan? Hepatitis virus dapat dicegah. Vaksinasi anak-anak Anda. Hepatitis: Pikirkan Lagi.

Dilindungi? Rentan? Melindungi terhadap virus hepatitis. Vaksinasi bekerja. Hepatitis: Pikirkan Lagi.

Stigma
Diterima? Menolak? Bunuh Stigma. Jangan membeda-bedakan. Hepatitis: Pikirkan lagi. Diterima? Menolak? Hepatitis virus tidak mendiskriminasi. Tidak harus Anda. Hepatitis: Pikirkan lagi.

Mengambil bagian 
Tim Pemain? Penonton? Hepatitis virus dapat dikalahkan. Mainkan peran Anda. Hepatitis: Pikirkan lagi. (Deden Herlan S)  

Sumber : www.who.int

Rabu, 02 Juni 2010

Mengungkap Status HIV, Haruskah???

Kita menghadapi dilema waktu ingin memakai layanan kesehatan seperti rumah sakit, Puskesmas atau dokter swasta, apakah kita sebaiknya mengungkapkan status HIV dengan resiko langsung ditolak, menerima perlakuan yang tidak adil? Atau lebih baik menyembunyikan status HIV, dengan resiko petugas kesehatan tidak memakai tindakan kewaspadaan universal, atau pasien lain dalam keadaan resiko terinfeksi?

Bukan suatu hal yang mudah bila kita harus mengambil keputusan pada kondisi seperti ini, tetapi mau tidak mau kita sendiri harus mengambil keputusan dalam menghadapi dilema ini. Memberitahukan status kita kepada petugas kesehatan adalah lebih baik, tetapi jelas harus diupayakan agar petugas kesehatan tidak mengambil indakan diskriminatif da melakukan tindakan kewaspadaan universal.

Tidak berbeda halnya pada saat kita didiagnosa HIV-positif, pasti akan mendapat reaksi positif dan bermanfaat dari beberapa orang, tetapi ada juga yang dapatkan kekecewaan atau bahkan lebih buruk dari itu. Oleh sebab itu kita harus yakin bahwa orang yang akan kita beritahu dapat dipercaya. Akan lebih baik berbicara terlebih dahulu dengan seseorang dari kelompok dukungan sebaya yang pernah mengalami hal serupa. Orang yang penting untuk diberitahu adalah pasangan kita, karena hal ini ada hubungannya dengan dia.

Sumber : Depkes RI 2009

Rabu, 07 Oktober 2009

PELAYANAN GAWAT DARURAT

Batasan

Yang dimaksud dengan pelayanan gawat darurat (emergency care) adalah bagian dari pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera (imediately) untuk menyelamatkan kehidupannya (life saving). Unit kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan gawat darurat disebut dengan nama Unit Gawat Darurat (emergency unit). Tergantung dari kemampuan yang dimiliki, keberadaan unit gawat darurat (UGD) tersebut dapat beraneka macam, namun yang lazim ditemukan adalah yang tergabung dalam rumah sakit (hospital based emergency unit).
Hanya saja betapapun telah majunya sistem rumah sakit yang dianut oleh suatu negara, bukan berarti tiap rumah sakit memiliki kemampuan mengelola UGD sendiri, untuk mengelola kegiatan UGD memang tidak mudah penyebab utamanya adalah karena UGD adalah salah satu dari unit kesehatan yang padat modal, padat karya dan padat teknologi.
Sekalipun diakui tidak semua rumah sakit memiliki kemampuan menyelenggarakan UGD, bukan lalu berarti ketidak adaan UGD disuatu hidup dan kehidupan, keberadaan suatu UGD disetiap komunitas telah merupakan salah satu kebutuhan pokok. Dalam keadaan dimana tidak satupun rumah sakit mampu menyelenggarakan pelayanan UGD, biasanya terdapat semacam peraturan yang mewajibkan adanya kerjasama antar rumah sakit. Dalam keadaan yang seperti ini, salah satu rumah sakit menyediakan diri untuk mengelola UGD, untuk kemudian dapat dimanfaatkan secara bersama.
Kegiatan
Kegiatan yang menjadi tanggung jawab UGD banyak macamnya, secara umum dapat dibedakan atas tiga macam (Flynn, 1962) :
  1. Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat. Kegiatan pertama yang menjadi tanggung jawab UGD adalah menyelenggarakan pelayanan gawat darurat. Sayangnya jenis pelayanan kedokteran yang bersifat khas ini sering disalah gunakan. Pelayanan gawat darurat sebenarnya bertujuan untuk menyelamatkan kehidupan penderita (life savng), sering dimanfatkan hanya untuk memperoleh pelayanan pertolongan pertama (first aid) dan bahkan pelayanan rawat jalan (ambulatory care). Pengertian gawat darurat yang dianut oleh anggota masyarakat memang berbeda dengan petugas kesehatan. Oleh anggota masyarakat, setiap gangguan kesehatan yang dialaminya, dapat saja diartikan sebagai keadaan darurat (emergency) dan karena itu mendatangi UGD untuk meminta pertolongan. Tidak mengherankan jika jumlah penderita rawat jalan yang mengunjungi UGD dari tahun ke tahun tampak semakin meningkat.
  2. Menyelenggarakan pelayanan penyaringan untuk kasus-kasus yang membutuhkan pelayanan rawat inap intensif. Kegiatan kedua yang menjadi tangung jawab UGD adalah menyelenggarakan pelayanan penyaringan untuk kasus-kasus yang membutuhkan pelayanan intensif. Pada dasarnya kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelayanan gawat darurat, yakni dengan merujuk kasus-kasus gawat darurat yang dinilai berat untuk memperoleh pelayanan rawa inap yang intensif. Seperti misalnya Unit Perawatan Intensif (intensive care unit), untuk kasus-kasus penyakit umum, serta Unit Perawatan Jantung Intensif (intensive cardiac care unit) untuk kasus-kasus penyakit jantung, dan unit perawatan intensif lainnya.
  3. Menyelenggarakan pelayanan informasi medis darurat. Kegiatan ketiga yang menjadi tanggung jawab UGD adalah menyelenggarakan informasi medis darurat dalam bentuk menampung serta menjawab semua pertanyaan anggota masyarakat yang ada hubungannya dengan keadaan medis darurat (emergency medical questions). Sayangnya, kegiatan ketiga ini belum banyak diselenggarakan.

Senin, 28 September 2009

JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT

Batasan Jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat

Menurut surat keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 58/KEP/M.PAN/8/2000 yang dimaksud Jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat alah tenaga pelaksana teknis fungsional yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berada di lingkungan Departemen Kesehatan serta instansi/unit di luar Departemen Kesehatan yang mengemban tugas, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat/promosi kesehatan secara profesional.

Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. (KepMenKes Nomor 1114/MENKES/SK/VII/2005.

Promosi Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKRS) adalah upaya RS untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama mereka, sesuai sosial budaya mereka, serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

Tugas Pokok Jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat (Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 58/KEP/M.PAN/8/2000) adalah :

  • Melaksanakan kegiatan advokasi
  • Melaksanakan kegiatan bina suasana
  • Melaksanakan pemberdayaan masyarakat
  • Melakukan penyebarluasan informasi kesehatan dalam berbagai bentuk dan saluran komunikasi
  • Membuat rancangan media baik media cetak, elektronika maupun luar ruang
  • Melakukan pengkajian/penelitian perilaku masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan
  • Merencanakan intervensi dalam rangka mengembangkan perilaku masyarakat yang mendukung kesehatan

Jabatan Fungsional Penyuluh kesehatan mempunyai 2 kategori yaitu :

  1. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil adalah jabatan fungsional penyuluh kesehatan masyarakat yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional yang bersifat keterampilan di bidang penyuluhan kesehatan masyarakat/promosi kesehatan
  2. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli adalah jabatan fungsional penyuluh kesehatan masyarakat yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan, pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu dan seni untuk pemecahn masalah dan proses pembelajaran dengan cara yang sistematis di bidang penyuluhan kesehatan masyarakat/promosi kesehatan.

Sabtu, 25 Juli 2009

Azal

Ketika pandangan mulai kabur, ketika bibir mulai terasa kelu dan kaku, ketika nafas terasa berat, ketika badan mati rasa, ketika anak istri, sanak saudara berkumpul dengan pandangan sayu.
Terasa ingin berkata-kata kepada mereka, namun diri sudah tanpa daya. Riuh isak tangis dan do’a mereka, sayup-sayup surat yasin dibacakan, sayup-sayup Laa ilaahaillaallah ditalkinkan, namun sekali lagi tanpa daya.
v Dimanakah tawa dan canda, yang selalu menghiasai kita ?
v Dimanakah pangkat dan tahta yang membanggakan kita ?
v Dimanakah harta benda, yang kita perjuangkan mati-matian?
v Dimanakah uang dan permata yang kita cintai?
v Dimanakah wajah tampan dan cantik yang kita sombongkan?
v Dimanakah kekayaan yang kita kejar selama ini?
v Dimanakah para pelayan-pelayan yang setia?
v Dimanakah pekerjaan yang membuat kita gila?
Adakah mereka membantu kita pada saat itu?
Siapkah kita menghadapi saat seperti itu?